Selasa, 30 November 2010

Pengertian Mitigasi
Dari latar belakang tentang bencana alam di Indonesia, mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana. Sesuai dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster). Mitigasi pada umumnya dilakukan dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia. Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt). Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum kegiatan bencana, yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan semula. 
Tujuan Mitigasi
Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :
2.1  Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.
2.2  Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
2.3  Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).

mitigasi bencana tsunami 
adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin.
Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). Getaran gempa yang lebih cepat dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang diancam bahaya. Akan tetapi sampai sebuah model yang dapat secara tepat menghitung kemungkinan tsunami akibat gempa bumi ditemukan, peringatan dini yang diberikan berdasarkan perhitungan gelombang gempa hanya dapat dipertimbangkan sebagai sekedar peringatan biasa saja. Agar lebih tepat, gelombang tsunami harus dipantau langsung di perairan terbuka sejauh mungkin dari garis pantai, dengan menggunakan sensor dasar laut secara real time.
Sistem peringatan dini tsunami pertama kali dibuat di Hawaii pada 1920-an.
Skema terjadinya tsunamiTsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
  • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
  • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun  


                                                               



Mitigasi Bencana Gunung Berapi
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :

1.Pemantauan,aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatatgempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantorDirektorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandungdengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunungberapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.

2.Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadipeningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporandan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi,melakukan pemeriksaan secara terpadu.

3.Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskanjenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arahpenyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.

4.Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, danGeokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dandokumen lainya.
5.Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerahserta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuksosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda danpenyuluhan langsung kepada masyarakat. 




Mitigasi Gempa Bumi
Pada hari Rabu, 2 September 2009 pukul 14.55 WIB, Indonesia kembali diguncang gempa hebat. Gempa yang berkekuatan 7,3 SR ini berpusat di Tasikmalaya dengan kedalaman 30 km. Tak ayal lagi, gempa inipun menciptakan kepanikan yang luar biasa di kota tersebut, bahkan di daerah sekitarnya seperti Cirebon, Jogjakarta sampai Ibukota Republik Indonesia Jakarta juga merasakan Goncangannya. Secara keseluruhan gempa ini terasa di seluruh pulau jawa bahkan sampai Pulau Bali dan Nusa Tenggara.
Di Jakarta sendiri, efeknya pun tidak sedikit. Maklum, Jakarta memang jarang diguncang gempa sehingga membuat warganya sontak terkejut dengan guncangan tersebut. Timbul pertanyaan, di daerah manakah di Indonesia ini yang aman dari bencana? Jika sudah seperti ini, maka tidak ada lagi tempat yang aman di Indonesia ini dari bencana, baik gempa bumi, kebakaran hutan, banjir dan lain sebagainya.

Meskipun begitu, hidup di daerah yang rawan bencana justru akan membuat bangsa ini menjadi tahan banting, tidak manja, penuh kesiagaan dan tentu saja akan memaksimalkan kinerja otaknya untuk dapat terus bertahan hidup. Tinggal sejauh mana bangsa ini mampu meningkatkan kewaspadaannya untuk dapat mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana (dalam hal ini gempa bumi) dan dapat segera bangkit setelah bencana terjadi dengan produktifitas yang sama dengan sebelumnya.

Mitigasi adalah segenap usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat bencana alam. Perlu kita sadari, bahwa gempa sangat jarang sekali membunuh, umumnya yang membunuh itu adalah reruntuhan bangunan akibat gempa dan si korban tidak melindungi diri dari bangunan tersebut.

Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.

Mari kita bahas satu-satu (serius ne....;-))

1. Sebelum terjadi gempa

Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah

• Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan

• Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.

• Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah secara rutin keamananya.

• Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.

• Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.

• Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.

• Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.

• Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.

2. Ketika berlangsung gempa
• Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.

• Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.

• Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.

• Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.

3. Setelah terjadi gempa
• Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.

• Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.

• Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh

• Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah radio tadi.




 


    98 komentar:

    Unknown mengatakan...

    bagus

    Unknown mengatakan...

    izin copas ya buat tugas sekolah :)

    Anonim mengatakan...
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
    hilman nugraha mengatakan...

    izin copas bbuat tugas kulaih

    Unknown mengatakan...

    numpang copas yaaa :)

    yu's mengatakan...

    alhamdulillah.. ketemu juga materi ini. mohon share untuk anak-anakku ya..

    Unknown mengatakan...

    ijin copas buat tugas skolah ...

    Unknown mengatakan...

    ringkas tapi efektif izin copasss mas brooo

    do11 mengatakan...

    copas ya buat tgas skolah

    Unknown mengatakan...

    ijin copas buat tugas dekolah ya! terima kasih banyak atas materinya!!

    Ngurah Yudha mengatakan...

    copas gan buat ringkasan :D

    Unknown mengatakan...

    saya mau ijin copas untuk tugas sekolah

    Risky Dewi mengatakan...

    izin ya..

    Unknown mengatakan...

    aku mau copas .......

    Unknown mengatakan...

    saya mau izin copas buat melengkapi bahan2 artikel ya gan

    Unknown mengatakan...

    izin copas :D

    Unknown mengatakan...

    izi ya..

    Unknown mengatakan...

    izin yakkk :D

    Dony Yusuf Perdana mengatakan...

    Izin Copas buat tugas mata kuliah Manajemen Bencana, Terima kasih..

    Unknown mengatakan...

    Blognya bagus :) bermanfaat banget buat belajar.

    dokar_73 mengatakan...

    numpang bos hehehehe

    Dan andalah selanjutnya mengatakan...

    Ane minta izin gan

    Unknown mengatakan...

    izin save gan

    Widya Hasvini mengatakan...

    minta copyannya dongg

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas sekolah...

    Unknown mengatakan...

    Izin copas

    Anonim mengatakan...

    izin copas mbak^^

    Unknown mengatakan...

    izin copas gan

    Random Story mengatakan...

    Izin copas y :)

    I Love BTS mengatakan...

    saya izin copas ya buat tugas...

    Empire Of Bendronesia; mengatakan...

    saya izin copas ya buat tugas geografi :)

    Unknown mengatakan...

    banyak lah pasti yang udah copas manual tanpa izin, klo mau copas tinggal ke edit page aja di chrome or ie si.. gt aja kok repot? udah di publish aja berarti admin udh niat untuk saling share kan? :) jadi ga usah dibuat susah lah.

    Unknown mengatakan...

    Pengertian Mitigasi
    Dari latar belakang tentang bencana alam di Indonesia, mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana. Sesuai dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah Mitigasi. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster). Mitigasi pada umumnya dilakukan dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia. Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt). Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum kegiatan bencana, yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan semula.
    Tujuan Mitigasi
    Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :
    2.1 Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.
    2.2 Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
    2.3 Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).

    mitigasi bencana tsunami
    adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi tsunami kemudian memberikan peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Sistem ini umumnya terdiri dari dua bagian penting yaitu jaringan sensor untuk mendeteksi tsunami serta infrastruktur jaringan komunikasi untuk memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami kepada wilayah yang diancam bahaya agar proses evakuasi dapat dilakukan secepat mungkin.
    Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami yaitu sistem peringatan dini tsunami internasional dan sistem peringatan dini tsunami regional. Gelombang tsunami memiliki kecepatan antara 500 sampai 1.000 km/j (sekitar 0,14 sampai 0,28 kilometer per detik) di perairan terbuka, sedangkan gempa bumi dapat dideteksi dengan segera karena getaran gempa yang memiliki kecepatan sekitar 4 kilometer per detik (14.400 km/j). Getaran gempa yang lebih cepat dideteksi daripada gelombang tsunami memungkinan dibuatnya peramalan tsunami sehingga peringatan dini dapat segera diumumkan kepada wilayah yang diancam bahaya.

    Mas Mamat mengatakan...

    izin copas mbak

    Unknown mengatakan...

    izin copas yaaa mau ngerangkum buat tugas. makasih banyakk

    Unknown mengatakan...

    izin copas ya,,, buat tugas geo

    Unknown mengatakan...

    izin copas..

    Unknown mengatakan...

    izin copas ya, buat tugas :)

    Unknown mengatakan...

    infonya lengkap mbak sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas geografi saya,,, ... boleh saya copy mbak file nya

    Cuplik mengatakan...

    izin copas kak

    Unknown mengatakan...

    Thx infonya!
    ^^v

    Unknown mengatakan...

    izin copas ya buat tugas sekolah

    Unknown mengatakan...

    bisa dicopas ga nih kk?

    Unknown mengatakan...

    ijinkan saya mengcopas untuk tugas sekolah

    Unknown mengatakan...

    injinkan saya untuk mencopes untuk buat tugas sekolah

    Unknown mengatakan...

    izin copas kaka buat tugas skolah

    Lisa mengatakan...

    Buat Tugas sekolah

    Hana mengatakan...

    izin copas ya

    Hana mengatakan...

    terima kasih

    Satyani Cendikia mengatakan...

    numpang copas ya, buat tugas makalah geografi :)

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat beljar:)

    Unknown mengatakan...

    ijin copa buat tugas makalah geografi

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas sekolah

    Unknown mengatakan...

    taek

    Unknown mengatakan...

    izin copasyah

    Unknown mengatakan...

    izin copasyah buat tugas geografi

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas sekolah

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas

    Anonim mengatakan...

    ijin,ya

    Unknown mengatakan...

    bgus bgt

    Unknown mengatakan...

    ijin copas buat tugas

    Unknown mengatakan...

    ane numpang copy yah

    Unknown mengatakan...

    IZIN

    Unknown mengatakan...

    maaf sebelumnya,

    Unknown mengatakan...

    ijin copas buat tugas

    lala mengatakan...

    izin compas

    Three mengatakan...

    izin copas

    Unknown mengatakan...

    izin copas kax untk kprluan bljr

    Unknown mengatakan...

    izin copas yaaa buat tugas :)

    Unknown mengatakan...

    izin copas buat tugas

    Unknown mengatakan...

    ijin copy ya

    Unknown mengatakan...

    thx ijin save ya

    Unknown mengatakan...

    mohon ijin utk copas utk bahan karya tulis ya...

    Unknown mengatakan...

    Mohon ijin utk copas utyk bahan referensi karya tulis ttg mitigasi bencana di sekitar ginung Kelud ya.... Trima aksih sebelumnya

    Unknown mengatakan...

    mohon ijin utk copas utk bahan karya tulis ya...

    Unknown mengatakan...

    ijin copas ya

    Unknown mengatakan...

    ijin copas ya

    Unknown mengatakan...

    ijin copas yaa

    Unknown mengatakan...

    ijin copas ya

    andi almadani mengatakan...

    ijin copas ya

    andi almadani mengatakan...

    karena saya ingin mempelajarinya untuk ulangan saya

    andi almadani mengatakan...

    ijin copas ya

    Unknown mengatakan...

    Ijin copas ya bro...

    Ahmad Baryanto mengatakan...

    izin copas ya

    Ahmad Baryanto mengatakan...
    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
    Caesarrio DN mengatakan...

    Hai Kawan, Izin Copy yaaa buat tugas sekolah akhir semester , Makasih

    Riza Nur Fatimah mengatakan...

    izin copas ya buat tugas sekolah. makasih

    hmi mpo mengatakan...

    copas brow

    nadri avisen mengatakan...

    mau CP gmn bos

    Unknown mengatakan...

    izin copas ya

    Unknown mengatakan...

    ane izin copas untuk tugas sekolah
    gurunya galak

    Unknown mengatakan...

    izin copas untuk tugas sekolah. makasih:)

    Unknown mengatakan...

    blognya sangat bermanfaat dan bagus.
    saya izincopas y

    Unknown mengatakan...

    blognya sangat bermanfaat dan bagus.
    saya izincopas y

    salma mengatakan...

    sangat bermanfaat sekali

    shiraishi mengatakan...

    izin copas untuk tugas sekolah . terima kasih :)

    nengacih097 mengatakan...

    izin copas untuk tugas. terima makasih

    Posting Komentar